Sabtu, 14 September 2013

Muhasabah Suatu Hari


 Tepat di Hari Yudisium mahasiswa Fakultas Dakwah, Selasa, 10 September 2013. Hanya ada dua anggota keluarga JLK* yang mampu menempuhnya, yaitu Maria dan Asrina, keduanya mendapat nilai istimewa. Setelah acara selesai, kami berkumpul di kantin Jami’ah arah ke bundaran depan gedung Rektorat. Hanya ada Aku, Maria, Makmur, Iqbal dan Asrina.
dari kiri Makmur, Asrina, Aku, Maria dan Iqbal
  Tanpa kuduga, seorang Maria yang memang mempunyai jiwa seorang leadership memulai sebuah pembicaraan yang kami sebut kata sambutan kecil-kecilan dengan salam. Ada satu hal yang sangat perlu menjadi kesimpulan, walaupun kata ini sudah ku pahami maknanya, tapi  jauh lebih bermakna ketika seorang Maria Effy Yana, S.sos,I yang mengatakannya.
Kita adalah apa yang kita Fokuskan. Fokus skripsi, dapat skripsi. Fokus MKIQ (prestasi) maka dapat prestasi. Fokus cari uang, maka dapat uang. Dan Fokus dengan Cinta (seorang cewek), maka ....” Ia berhenti di kalimat itu, tak usah diteruskan kami sudah tahu jawabannya.
Kesemua kefokusan yang ia sebutkan itu ditujukan masing-masing untuk kami berlima. Mungkin tak perlu kuperjelas fokus apa untuk siapa. Yang jelas, memang kita sesuai apa yang kita fokuskan selama ini. Dan tidak disangka-sangka, tiba-tiba Asrina nyelutuk dengan suara yang hampir tak terdengar, “Aku fokus dua-duanya, skripsi dapat, cinta beres.”
Terserah apa kata Asrina, walaupun ia merasa berhasil dua-duanya. Aku hanya mendukung urusan perkuliyahannya saja, tidak dengan urusan percintaan yang belum waktunya itu (maaf harus tegas). Aku tak yakin jika ia benar-benar mendapat kebahagiannya yang sebenarnya, mungkin ini semua hanya kebahagiaan semu saja. Karena dari satu kesimpulan lain hasil perbincangan kami, masalah “cinta” adalah masalah yang paling rata-rata menyebabkan depresi tingkat tinggi dan berefek terhadap perkuliyahan, ngak hanya cowok, cewek pun juga terjangkit.
Muhasabah kali ini sungguh bermakna, betul-betul merenungi perjalanan kami selama ini. Kenapa hari ini bisa begini, kenapa hanya ada Maria dan Asrina saja yang dapat Yudisium alias wisuda tepat waktu. Dan kenapa anggota JLK mulai sedikit berpencar di semester akhir, salah satunya juga karna cinta lokasi (maaf harus tegas lagi). Ini yang dari dulu aku mewanti-wantinya, tapi terjadi juga. Namun kami semua berharap, keluarga JLK bisa langgeng hingga kami mempunyai pasangan dan anak masing-masing. Akan ada silahturrahmi reunian nantinya. Kami sedang membanyangkan 5,10 atau 15 tahun kedepan. Aku akan mengenalkan anak-anakku kepada sahabat sekaligus keluarga JLK ku. Harapanku, semoga ukhwah diantara kita tak hanya berlangsung di dunia saja, tapi lebih dari itu ia harus langgeng hingga akhirat kelak.
Kini kami kembali memulai mengeratkan ikatan yang sempat longgar ini. Kita harus saling mengingatkan dalam berbuat kebaikan, bukan hanya senang-senang saja bersama-sama. Dan satu lagi pesan dari kata sambutan Makmur Dimila, seorang anak muda Aceh dengan kemampuan menulis diatas rata-rata remaja diusianya, “Dengan bersama-sama, kita jauh lebih bisa menghasilkan sesuatu yang besar...” Tak ku teruskan, karena ia menyebutkan mimpi besar itu. Kalaupun bisa menjadi kenyataan, biarlah menjadi surprise dari kami warga JLK.
***
               Adapun pesan moral dari muhasabah hari itu, jauhi cinta terlarang yang belum waktunya. Biarlah ia indah pada saatnya. Karena kita sesuai dengan ke fokusan diri. Fokus padahal negatif, maka negatif yang akan didapat, fokus pada hal positif, maka positiflah yang akan kita dapatkan. Kita bisa melihat gambaran diri kita 5 tahun ke depan dengan melihat diri kita hari ini, dengan siapa kita bergaul, apa yang kita lakukan, apa yang kita baca, dan apa yang kita fokuskan. Sangat parah, jika kita belum menemukan satu kefokusan, dan fokus yang dimaksud adalah fokus positif. Sekarang tanyakan pada diri sendiri, bagaimana dengan diri ini?



*JLK= jurusan KPI, konsentrasi Jurnalistik

4 komentar:

  1. wah......
    udah bangkit semangat baru lagi ne......:)

    BalasHapus
  2. Baru baca komen klean...
    Bener bgt. Tulisan ini Ba diambil hikmahnya sampai skrg insya Allah

    BalasHapus